Unknown
1.                  Pengertian EHR
Rekam Kesehatan Elektronik atau Electronic Health Record sering disingkat EHR. EHR merupakan kegiatan mengkomputerisasikan isi rekam kesehatan dan proses yang berhubungan dengannya. Pada awalnya rekam kesehatan di Indonesia masih dikenal dengan istilah rekam medis yang sampai saat inipun sebagian rumah sakit di Indonesia masih menggunakan istilah yang sama. Rekam Medis adalah “Himpunan fakta tentang kehidupan seorang pasien dan riwayat penyakitnya, termasuk keadaan sakit, pengobatan saat ini dan lampau yang ditulis oleh para praktisi kesehatan dalam upaya mereka memberikan pelayanan kesehatan terhadap pasien”. (Huffman, 1999)
Rekam medis yang memuat informasi evaluasi keadaan fisik dan riwayat penyakit pasien amat penting dalam perencanaan dan koordinasi pelayanan pasien, bagi evaluasi lanjut serta menjamin kontinuitas pelayanan yang diberikan. Oleh karena itu kelengkapan, keakuratan dan ketepatan waktu pengisian harus diupayakan dalam organisasi kesehatan karena amat penting bagi kelayakan tindakan pelayanan dan rujukan.
            EHR merupakan sistem informasi yang memiliki framework lebih luas dan memenuhi satu set fungsi, menurut Amatayakul Magret K dalam bukunya Electronic Health Records: A Practical, Guide for Professionals and Organizations harus memenuhi kriteria sebagai berikut:
1.      Mengintegrasikan data dari berbagai sumber (Integrated data from multiple source)
2.      Mengumpulkan data pada titik pelayanan (Capture data at the point of care)
3.      Mendukung pemberi pelayanan dalam pengambilan keputusan (Support caregiver decision making). 
WHO menjelaskan bahwa EHR idealnya harus mampu:
1.      Mengumpulkan data klinis, administrasi dan keuangan pada saat titik;
2.      Pertukaran data lebih mudah antara profesional kesehatan untuk memfasilitasi perawatan berkelanjutan;
3.      Mengukur peningkatan dan kesehatan klinis hasil, membandingkan hasil benchmark terhadap resiko dan memfasilitasi penelitian dan uji klinis;
4.      Menyediakan data statistik yang berharga pada waktu yang tepat dan efisien untuk kesehatan masyarakat dan pemerintah kementerian (pelaporan seperti data kesehatan adalah penting dalam deteksi dan pemantauan wabah penyakit, serta menyediakan statistik bermakna dan akurat untuk mengukur status kesehatan penduduk; dan manajemen Dukungan dalam pelaporan administrasi dan keuangan dan proses lainnya.her processes.

2.              Manfaat HER
Menurut Register Nurse Association Of Ontorio (RNAO) penggunaan teknologi komputer dan informasi digunakan untuk mendukung dokumenasi atau catatan kesehatan secara elektronik. Untuk tenaga kesehatan termasuk perawat penggunaan teknologi computer menyediakan akses secara cepat yang menjadi informasi penting tentang kesehatan atau penyakit dari seorang individu (klien). Bagi klien tentu tidak lagi harus mengulang beberapa kali informasi kesehatan atau riwayat kesehatan baik dari tenaga kesehatan satu maupun tenaga kesehatan berikutnya.
Penggunaan sistem komputer dalam keperawatan kesehatan meningkatkan kualitas, keamanan, dan konsistensi perawatan klien, dengan akses cepat dan mudah ke informasi klinis yang berhubungan dengan kesehatan individu. sistem ini menyediakan informasi dan sumber terbaik pada praktek klinis dan merupakan suatu alat yang secara cepat masuk dengan semua anggota tim kesehatan termasuk perawat. Perawat dapat mengakses informasi dari petugas kesehatan lain untuk memberikan perawatan berkualitas.
Dalam melakukan pengkajian literatur mengenai catatan elektronik (EHR) digunakan dengan pendekatan dari beberapa jurnal atau artikel yang terkait, yaitu Development and Testing of a Survey Instrument to Measure Benefits of a Nursing Information System ( Abdrbo, et al, 2011) menjelaskan bahwa ada beberapa studi yang telah menyelidiki manfaat sistem informasi dalam keperawatan, yaitu:
a. Manfaat Terkait dengan Kualitas Pelayanan.
Manfaat yang berkaitan dengan kualitas pelayanan dari menggunakan sistem informasi adalah perbaikan yang berkaitan dengan aksesibilitas, ketepatan waktu, dan kelengkapan informasi pasien yang meningkatkan efektivitas perawatan. Cara bahwa kualitas pelayanan ditingkatkan dari  penggunaan sistem informasi dapat dinilai dengan melihat aspek-aspek yang mempengaruhi perawatan pasien seperti perbaikan terkait dengan mengakses informasi pasien; memperoleh informasi pasien yang lebih cepat dan lengkap, memperoleh informasi yang lebih seragam tentang pasien, dan pengolahan penerimaan pasien lebih efisien.
b. Manfaat Terkait Efisiensi Waktu.
Menghemat waktu dan efisiensi adalah produksi hasil yang diinginkan.
c. Manfaat Terkait Komunikasi dan Dokumentasi.
Komunikasi dan dokumentasi merupakan sarana untuk bertukar data dan informasi . Sistem Informasi dapat memfasilitasi komunikasi antara perawat, dokter, dan anggota tim kesehatan lainnya dan meningkatkan hasil pasien. Selain itu, penggunaan sistem informasi akan menjamin kelengkapan dokumentasi perawatan pasien, memfasilitasi evaluasi hasil perawatan pasien, dan meningkatkan keselamatan pasien.
Item yang dipilih dan diadaptasi untuk penggunaan sistem informasi termasuk yang berurusan dengan perbaikan yang berkaitan dengan kepatuhan terhadap standar dokumentasi keperawatan, mencatat konsistensi dengan rencana perawatan, ketersediaan grafik, dan komunikasi ditingkatkan antara staf keperawatan, antara perawat dan pasien, dan dengan perawat lain dan anggota tim kesehatan lainnya. 
d. Manfaat Terkait dengan Praktek Profesional.
Praktek profesional terdiri dari kegiatan dan kualifikasi yang khusus untuk profesi tertentu. Menggunakan sistem informasi telah dilaporkan bermanfaat bagi perawat praktek profesional. Penggunaan sistem informasi telah meningkat otonomi perawat, rasa profesionalisme, dan accountability. Selain itu, manfaat yang tidak langsung berhubungan dengan praktek profesional telah dilaporkan dalam literatur, seperti peningkatan pengambilan keputusan dan pasien safety. Masih manfaat lainnya telah diidentifikasi, termasuk peningkatan rasa tanggung jawab dan pekerjaan perawat.

3.       Hal yang yang harus diperhatikan pada penggunaan EHR
Hal penting yang harus diperhatikan untuk menggunakan EHR adalah:
1.    Dukungan hardware dan software sudah siap.
2.    Semua operator pengguna alat ini telah terlatih, baik dalam penggunaannya maupun dalam akses penggunaannya itu sendiri.  
3.    Tersedia infrastruktur dan furnitur yang sesuai (sumber listrik, kabel, meja-kursi komputer).
4.    Prosedur pengamanan harus diatur dan ditetapkan untuk menghindari penyalahgunaan penggunaan alat ini, misalnya untuk main games atau fungsi non rekam medis lainnya. Disamping itu juga untuk melindungi komputer dari virus.
5.    Petugas atau pihak yang berwenang diberi kata sandi (password) yang diganti secara periodik untuk mencegah penggunaan EMR oleh orang yang tidak berwenang.
Menurut Johan Harlan, komponen fungsional EHR, meliputi:
1.      Data pasien terintegrasi
2.      Dukungan keputusan klinik
3.      Pemasukan perintah klinikus
4.      Akses terhadap sumber pengetahuan
5.      Dukungan komunikasi terpadu
Salah satu aspek yang paling sulit dalam menerapkan EHR adalah pada tahapan implementasi. Ada beberapa alternatif implementasi yaitu:
1.      Implementasi seluruh fungsi di semua unit (instalasi) pada saat yang sama secara menyeluruh di rumah sakit,
2.      Implementasi seluruh fungsi pada satu unit (instalasi). Jika di lokasi tersebut sudah stabil, kemudian dilanjutkan ke seluruh lokasi lain pada saat yang sama,
3.      Implementasi fungsi-fungsi terbatas pada seluruh unit (instalasi), misalnya permintaan tes laboratorium secara elektronik. Jika fungsi ini sudah menjadi bagian dari kegiatan klinik secara rutin, kemudian menerapkan lebih banyak fungsi lagi,
4.      Kombinasi dari pendekatan-pendekatan di atas, misalnya menerapkan fungsi terbatas pada satu lokasi. Jika fungsi tersebut sudah stabil, kemudian memperluas berbagai fungsi pada lokasi tersebut dan kemudian diperluas ke berbagai unit di seluruh rumah sakit.

4.       keuntungan dan kelemahan penggunaan EHR
            Keuntungan yang dapat diperoleh dengan HER dalam penerapanya yaitu:
1.      Pencegahan adverse event.
2.      Memberikan respon cepat segera setelah terjadinya adverse event.
3.      Melacak serta menyediakan umpan balik mengenai adverse event.
4.      Mempermudah dan mempercepat akses informasi.
5.      Memberikan adanya data cadangan atau duplikat yang dapat digunakan apabila terjadi kerusakan atau kehilangan data.
6.      Memproses transaksi dalam jumlah besar dan sulit secara cepat.
7.      Memungkinkan siap mengakses secara cepat untuk beragam sumber profesional
8.      Memungkinkan mengakses secara lebih canggih dan dapat melihat rancang yang sesuai dengan kehendak (customization).
9.      Pencegahan adverse event
10.  Memberikan respon cepat segera setelah terjadinya adverse event 
11.  Melacak serta menyediakan umpan balik mengenai adverse event
12.  Memberikan peringatan dan kewaspadaan klinik (clinical alerts and reminders), hubungan dengan sumber pengetahuan untuk menunjang keputusan layanan-kesehatan (health care decision support) dan analisis data agregat (Johan Harlan).
13.  EHR juga dapat memungkinkan terselenggaranya komunikasi silang yang semakin kompleks antara sesama tenaga kesehatan dengan berbagai pihak yang sama-sama memberikan pelayanan kepada pasien  di sarana pelayanan kesehatan
14.  EHR dapat digunakan sebagai salah satu masukan penting dalam  mengukur keberhasilan program kesehatan di instansi pelayanan yang ada (Menkes RI, 2005).
Kelemahan yang dapat diperoleh dengan HER dalam penerapanya yaitu:   
1.      Membutuhkan investasi awal yang lebih besar daripada rekam medis kertas, untuk perangkat keras, perangkat lunak dan biaya penunjang
2.      Waktu yang diperlukan oleh key person dan dokter untuk mempelajari sistem dan merancang ulang alur kerja.
3.      Konversi rekam medis kertas ke EHR membutuhkan waktu, sumber daya, tekad dan kepemimpinan
4.      Risiko kegagalan sistem komputer
5.      Masalah pemasukan data oleh dokter
6.      Analisis data agregat
Beberapa permasalahan yang akan muncul pada sistem EHR, yaitu:
1.      Pemasukan data (data entry), meliputi: pengambilan data (data capture), input data, pencegahan error, data entry oleh dokter,
2.      Tampilan data (data display), meliputi: flowsheet data pasien, Ringkasan dan abstrak,turnaround documents, tampilan dinamik,
3.      Sistem kuiri (tanya; query) dan surveilans, meliputi pelayanan klinik, penelitian klinik, studi retrospektif dan administrasi.
Faktor yang mendukung adopsi EHR di saryankes:
1.      Perubahan ekonomi kesehatan dengan adanya trend untuk melakukan penghematan,
2.      Peningkatan komputer literacy dalam populasi umum, termasuk generasi baru klinikus,
3.      Perubahan kebijakan pemerintah,
4.      Peningkatan dukungan terhadap komputasi klinik.
Faktor-faktor yang menghambat adopsi EHR:
1. Pihak Manajemen RS
a.       Ketidakmatangan teknologi, termasuk disparitas antara tingkat pertumbuhan kapasitas perangkat keras dengan tingkat produktivitas pengembangan perangkat lunak
b.      Butuh modal awal untuk investasi
c.       Penyelesaian dan instalasi perangkat lunak seringkali terlambat dari yang direncanakan
d.      Perbaikan untuk implementasi butuh tambahan biaya besar dan waktu yang lama
e.       Permasalahan pada pengembangan perangkat lunak meningkatkan resistensi lokal dan menurunkan produktivitas klininikus.
2. Pihak Klinikus
a.       Aplikasi tidak ramah pada pengguna,
b.      Fokus utama administrator kesehatan tertuju pada sistem keuangan,
c.       Membutuhkan waktu yang lama untuk penanganan pasien khususnya dalam pengisian data
d.      Sistem EHR meningkatkan dokter menyelesaikan pengumpulan informasi secara intensif, tetapi sulit memfokuskan perhatian pada aspek komunikasi lain dengan pasien,
e.       EHR memerlukan terlalu banyak langkah untu menyelesaikan tugas sederhana,
f.       EHR tidak efektif mengakomodasi dengan masalah berganda,
g.      Dekstop di ruang periksa mengganggu arah posisi duduk dokter dan pasien,
h.      Keamanan desktop di ruang periksa tidak terjamin jika pengunjung membawa anak-anak yang sangat aktif.
Berdasarkan beberapa hal yang diketahui dalam implementasi EHR, maka diperlukan standar EHR untuk meningkatkan kualitas dan pengembangan kebijakan kesehatan, yaitu:
1.      Mengurangi biaya pengembangan,
2.      Meningkatkan keterpaduan data,
3.      Memfasilitasi pengumpulan data agregat yang bermakna.

5.         Peran perawat dalam penerapan EHR
a.         Advokat
Peran advokasi mengharuskan perawat bertindak sebagai narasumber dan fasilitator dalam tahap pengambilan keputusan terhadap upaya kesehatan yang harus dijalani oleh pasien. Peran perawat sebagai advokasi mengharuskan perawat untuk dapat melindungi dan memfasilitasi keluarga dan masyarakat dalam pelayanan keperawatan (Kusnanto, 2004).Peran perawat sebagai advokat pasien pada dasarnya adalah memberi informasi dan memberi bantuan kepada pasien atas keputusan apa pun yang dibuat pasien (Kohnke, 1982; Lih Megan, 1991 dalam Priharjo, 2008). EHR adalah kegiatan mengkomputerisasikan isi rekam kesehatan dan proses yang berhubungan dengannya. Pasien barhak mendapatkan informasi mengenai status kesehatannya, menyetujui atau memberikan izin persetujuan atas tindakan yang akan dilakukan oleh perawat atau tindakan medik sehubungan dengan penyakit yang dideritanya (informed consent), hak menolak tindakan yang hendak terhadap dirinya dan mengakhiri pengobatan serta perawatan atas tanggung jawab sesudah memperoleh informasi yang jelas tentang penyakitnya dan yang terpenting dalam penggunaan EHR ini adalah pasien memiliki hak untuk mengetahui isi rekam medik. Sehingga peran perawat sebagai advokat ini sangat penting untuk diperhatikan dan dijalankan agar hak-hak pasien dapat terpenuhi.
b.        edukator
Perawat memberikan pendidikan kesehatan kepada pasien. Perawat membantu pasien untuk meningkatkan kesehatannya melalui pemberian pengetahuan yang terkait dengan keperawatan dan tindakan medis yang diterima sehingga pasien atau keluarga dapat menerima tanggung jawab terhadap hal-hal yang diketahuinya (Kusnanto, 2004). Memalui penggunaan teknologi EHR, diharapkan perawat akan sangat mudah untuk menilai status kesehatan klien, menentukan tindakan yang akan dilakukan, dan melakukan berbagai upaya pemulihan kesehatan melalui pendidikan kesehatan.
c.         collaborator
Perawat bekerjasama dengan tim kesehatan lain dan keluarga dalam menentukan rencana maupun pelaksanaan asuhan keperawatan yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan kesehatan pasien(Kusnanto, 2004). Penggunaan EHR sebagai media pendokumentasian keperawatan akan membantu perawat berkolaborasi dengan tim kesehatan yang lain dan juga dengan pasien beserta keluarganya sehingga apa yang menjadi kebutuhan pasien akan cepat terpenuhi. 
d.        care giver
Perawat dapat memberikan pelayanan secara langsung dan tidak langsung kepada pasien dengan menggunakan pendekatan proses keperawatan yang meliputi: pengkajian, menegakkan diagnosa keperawatan berdasarkan hasil analisis data, merencanakan intervensi keperawatan sebagai upaya mengatasi masalah yang muncul dan membuat langkah/cara pemecahan masalah, melaksanakan tindakan keperawatan sesuai dengan rencana yang telah disusun, dan melakukan evaluasi berdasarkan respon pasien terhadap tindakan keperawatan yang telah dilakukan(Kusnanto, 2004).Pemberi asuhan memberikan bantuan bagi klien dan keluarga dalam menetapkan tujuan dan mencapai tujuan tersebut dengan menggunakan energi dan waktu yang minimal (Potter & Perry, 2005). EHR akan membantu perawat dalam melakukan proses keperawatan yang akan didokumentasikan ke dalam komputer sehingga energi dan waktu yang digunakan menjadi minimal.
Unknown
Telah kita ketahui bahwa teknologi sudah ada sejak lama dan manusia telah memanfaatkannya sejak dahulu kala. Semakin hari kemajuan teknologi semakin mengalami perkembangan, tidak dapat dipungkiri bahwa kemajuan teknologi telah banyak memberikan dampak besar bagi kehidupan kita. Kemajuan teknologi di akibat dari keinginan manusia yang ingin keluar dari masalah dan mengininkan hidupnya lebih aman dan praktis. Maka telah banyak bermunculan alat-alat canggih akibat dari kemajuan teknologi itu sendiri.
Di era globalisasi ini kemajuan teknologi telah mengalami kemajuan yang sangat pesat. Kemajuan teknologi itu sendiri telah merambah di berbagai aspek kehidupan. Aspek kesehatan kini juga telah mengalami kemajuan yang pesat akibat dampak dari kemajuan teknologi. Banyak temuan-temuan yang dihasilkan dari kemajuan teknologi ini baik dalam bidang pengorganisasian rumah sakit, pengbatan, maupun penelitian pengembangan dari dari ilmu kesehatan itu sendiri.
Playanan kesehatan berbasis teknologi informasi tengah mendapatkan perhatian dunia. Dalam bidang kesehatan sendiri kemajuan teknologi sangat menunjang kesehatan baik klinis, dasar, maupun komunitas.  Dengan perkembangan teknologi banyak manfaat yang dapat kita peroleh. Banyak peralatan canggih yang sangat berguna untuk meningkatkan derajat kesehatan manusia.
Perkembangan teknologi semakin hari semakin mengalami kemajuan. Hal ini tidak dapat dipungkiri dikarenakan semua aspek kehidupan kini telah mendapatkan dampak dari kemajuan teknologi, salah satunya adalah aspek kesehatan. Saat ini dunia kesehatan semakin mengalami kemajuan yang sangat pesat karena dampak dari kemajuan teknologi tersebut. Dewasa ini banyak diciptakan alat-alat kesehatan yang semakin canggih guna memudahkan pemberian pelayanan kesehatan.
Kita sebagai pemberi pelayanan kesehatan yang juga mendapat dampak dari kemajuan teknologi kesehatan tersebut harus mengetahui sejauh mana aspek kesehatan terkena dampak kemajuan teknologi tersebut. Hal ini menjadi sangat penting dimana etika dan peran kita dituntut untuk dapat mengimbangi dari pesatnya kemajuan teknologi kesehatan. Hal ini semata-mata untuk dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
Jika dilihat dari banyaknya alat-alat canggih yang bermunculan yang semakin memudahkan proses pemberian pelayanan kesehatan, dapat kita simpulkan bahwa kemajuan teknologi terutama di bidang kesehatan telah mengalami kemajuan yang sangat besar. Besarnya kemajuan teknologi dibidang kesehatan ini bukan hanya dilihat dari banyaknya alat-alat canggih yang telah bermunculan, tapi dari mutu dan kualitas pelayanan yang diberikan akibat dampak dari besarnya kemajuan teknologi di bidang kesehatan. Dari sini dapat kita simpulkan bahwa kemajuan teknologi di bidang kesehatan telah mengalami kemajuan yang sangat besar, yang dapat dilihat dari banyaknya peralatan canggih dan peningkatan mutu dan kualitas dari pelayanan kesehatan itu sendiri.
Akibat dari kemajuan teknologi di bidang kesehatan, banyak alat-alat kesehatan yang bermunculan. Alat-alat ini tentu saja menimbulkan manfaat atau keuntungan bagi kita sebagai pemberi pelayanan kesehatan dan tentu saja bagi klien yang menerima pelayanan kesehatan. Kita sebagai pemberi pelayanan kesehatan akan dimudahkan kerjanya dalam memberikan pelayanan kesehatan kepadan klien, dan klien sebagai penerima layanan kesehatan akan meningkat derajat kesehatannya akibat dari adanya kemajuan teknologi dibidang kesehatan. Berikut ini merupakan penemuan beberapa alat-alat kesehatan yang kini telah ada akibat dari kemajuan teknologi kesehatan:
1.                  Stetoskop
Stetoskop merupakan salah satu simbol yang paling dikenal dari profesi kesehatan, seperti perawat, dokter, maupun bidan. Dokter Prancis, Rene Laennec dianggap sebagai penemu stetoskop modern pertama pada tahun 1816. Instrumen ini terdiri dari beberapa lembar kertas yang digulung. Awalnya, stetoskop dibuat sebagai alat untuk mendengarkan detak jantung pasien. Desain stetoskop kontemporer digunakan untuk mendengarkan suara yang dipancarkan oleh berbagai organ termasuk jantung, usus, dan sistem peredaran darah. Namun kini stetoskep telah mengalami perubahan seiring dengan kemajuan jaman dimana mewarkan suara auskultasi yang lebih jelas dan dapat meredam suara bising dari luar.
2.                  Termometer
Pada tahun 1593, Galileo Galilei membuat pengukuran termometer dengan menggunakan pemuaian udara. Alat yang diciptakan oleh Galileo ini kemudian disebut termoskop. Walaupun masih tergolong sangat sederhana, namun secara kasar alat ini sudah dapat mengukur temperatur. Dan kini penemuan ini lebih disepurnakan lagi dengan hadirnya thermometer seperti yang sudah ada sekarang ini.
Stetoskop dan thermometer merupakan dua dari banyaknya penemuan yang diakibatkan oleh kemajuan dibidang teknologi kesehatan. Masih banyak lagi penemuan yang dihasilkan akibat dari kemajuan teknologi kesehatan lainnya.
Kemajuan teknlogi di bidang kesehatan yang sangat besar tentu saja memiliki pengaruh yang sangat berarti. Pengaruh yang ditimbulkan dapat kita lihat misalnya saja dari peningkatan mutu dan kualitas pelayanan kesehatan serta peningkatan kualitas kesehatan masyarakat. Salah satu pengaruh positif dari kemajuan teknologi dibidang kesehtan adalah dari peningkatan kualitas kesehatan masyarakat itu sendiri, namun di sisi lain kemajuan teknologi dibidang kesehatan juga memberikan pengaruh negatif. Salah satu dampak negatifnya adalah adanya efek samping serta komplikasi yang diakibatkan oleh canggihnya alat kesehatan yang banyak bermunculan. Dari penjelasan ini dapat kita simpulkan bahwa kemajuan teknologi di bidang kesehatan banyak memberikan pengaruh yang berarti, baik pengaruh positif maupun pengaruh negatif.
Dengan adanya kemajuan teknologi di bidang kesehatan, tentu saja banyak pengaruh yang diakibatkan. Pengaruh perkembangan teknologi bukan hanya pada banyaknya alat-alat canggih yang bermunculan, tetapi juga pada pelayanan kesehatan yang diberikan. Jika kita lihat di era ini, pelayanan kesehatan semakin mengalami peningkatan akibat perkembangan teknologi yang terjadi. Contohnya saja pelayanan kesehatan yang diberikan di tempat-tempat pelayanan kesehatan sekarang ini jika dilihat dari kualitas mengalami peningkatan dimana keluhan-keluhan yang dialami oleh klien dapat diminimalisir. Jika dilihat dari segi waktu, pelayan kesehatan yang diberikan akibat perkembangan teknologi lebih cepat dan akurat. Peningkatan dari segi kualitas pemberian pelayanan kesehatan dan kecepatan dari segi waktu tentu saja akan menimbulkan kepuasan bagi klien sebagai penerima layanan kesehatan. 
Peningkatan mutu dan kualitas dari pelayanan kesehatan yang meningkat akibat dari perkembangan teknlogi di bidang kesehatan juga berpengaruh terhadap derajat kesehatan masyarakat di Indonesia. Dengan adanya alat-alat canggih yang kini banyak bermunculan telah banyak membantu dalam mengatasi keluhan kesehatan yang dialami oleh masyarakat di Indonesia. Dengan hadirnya alat-alat kesehatan yang banyak bermunculan tentu saja semakin meningkatkan derajat kesehatan masyarakat di Indonesia. Dapat kita lihat bahwa kesehatan masyarakat banyak mengalami perbaikan dan tentu saja derajat kesehatan masnyarakat Indonesia semakin mebaik.
Kemajuan teknologi tentu akan menimbulkan manfaat dan dampak positif apabila kita sebagai penikmatnya menggunakan etika dalam penggunaannya. Sebaliknya, kemajuan teknologi ini akan menimbulkan dampak negatif jika kita tidak menggunakan etika dalam menggunakannya. Untuk mencapai tujuan dari pelayanan kesehatan yaitu mengutamakan kenyamanan dan peningkatan kesehatan klien maka kita sebagai pemberi pelayanan kesehatan harus memperhatikan aturan dan etika yang berlaku. Contoh beretika akibat pengaruh perkembangan teknologi kesehatan diantaranya kita sebagai pemberi pelayanan kesehatan menggunakan alat-alat teknologi dengan baik dan benar. Hal ini tentu saja sangat berdampak terhadap kesehatan klien itu sendiri. Jika kita menggunakan alat-alat tersebut dengan sembarangan tentu saja akan sangat berbahaya bagi klien dan menimbulkan akibat yang sangat fatal. Namun jika kita menggunakan alat-alat tersebut sesuai dengan aturan yang ada dan tentu saja beretika dalam penggunaannya maka dapat meningkatkan kesehatan dari klien itu sendiri. Contoh lainnya adalah menggunakan alat kesehatan itu dengan baik dan merawatnya dengan baik pula. Salah satu etika dalam pemanfaatan kemajuan teknologi bukan hanya dari penggunaannya, tapi juga dari perawatannya. Dengan memberikan perawatan yang baik pada alat-alat kesehatan tersebut maka dapat menghindari kerusakannya dan tentu saja berpengaruh pada saat penggunaannya pada klien. Selain itu, penggunaan alat-alat kesehatan secara bijaksana juga salah satu sikap beretika dalam penggunaan kemajuan teknologi. Dengan menggunakan alat-alat secara bijaksana maka dapat dipastikan bahwa kita menggunakannya secara baik dan benar, bukan disalah gunakan untuk hal-hal yang tidak bermanfaat ataupun menimbulkan bahaya bagi penggunanya. Bukan hanya menggunakannya dengan baik, kita juga harus menggunakanannya dengan bertanggung jawab dan bijaksana. Sebagai pemberi pelayanan kesehatan dalam menghadapi kemajuan teknologi tentunya harus  memiliki pengetahuan yang memadai. Pengetahuan ini berguna bagi pemberi pelayanan kesehatan dimana dalam penggunaan alat-alat kesehatan tersebut kita dituntut untuk dapat menggunakannya dengan baik dan benar. Jika pemberi pelayanan kesehatan tidak memiliki pengetahuan yang memadai maka dipastikan bahwa tanggung jawab dalam penggunaannya tidak akan terlaksana.
Mengahadapi kemajuan teknologi yang semakin hari semakin mengalami kemajuan, kita sebagai pelayan kesehatan dituntut untuk dapat berperan dalam pemanfaatan teknologi kesehatan. Peran kita dalam pemanfaatan teknologi kesehatan tentu saja sangat diharapkan mengigat perbaikan kesehatan yang dialami klien juga bergantung dari bagaimana peran kita dalam penggunaan alat-alat kesehatan tersebut. Kita sebagai pemberi pelayanan kesehatan juga harus menyikapinya dengan baik. Dengan menggunakan kemajuan teknologi dengan sebaik-baiknya demi tercapainya perbaikan kesehatan klien sudah dapat dikatakan kita berperan dan menyikapi perkembangan teknologi di bidang kesehatan dengan baik. Peran perawat terkait dengan perkembangan teknologi di bidang kesehatan antara lain:
1.                  Care giver
Sebagai care giver, perawat dituntut untuk dapat memberikan pelayanan kesehatan yang baik. Jika dihubungkan dengan perkembangan teknologi yang saat semakin pesat, peran perawat dapat dihubungkan dimana perawat harus dapat membeikan pelayanan keperawatan dengan memanfaatkan kecanggihan alat-alat kesehatan secara benar dengan mengutamakan kesembuhan dan keselamatan klien.
2.                  Konselor
Tugas utama perawat adalah mengidentifikasi perubahan pola interaksi klien terhadap keadaan sehat sakitnya. Adanya pula interaksi ini merupakan dasar dalam merencanakan metode untuk meningkatkan kemampuan adaptasinya. Memberikan konseling/ bimbingan kepada klien, keluarga dan masyarakat tentang masalah kesehatan sesuai prioritas. Jika dikaitkan dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat maka perawat sebagai konselor harus dapat mengidentifikasi perubahan pola interaksi klien dalam penggunaan alat-alat kesehatan untuk meningkatkan derajat kesehatannya.
3.                  Kolaborator
Perawat berperan sebagai kolaborator dimana perawat bekerja sama dengan tim kesehatan lain dan kelauraga dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada klien. Jika dihubungkan dengan perkembangan teknologi saat ini, perawat perlu bekerja sama dengan tim kesehatan lain dalam memanfaatkan alat-alat kesehatan guna meningkatkan kesehatan klien.
            Peran perawat dalam menyikapi perkembangan teknologi sangat dibutuhkan dimana perkembangan teknologi yang memunculkan berbagai macam alat-alat canggih perlu diperhatikan dampak positif dan negatifnya. Selayaknya kita sebagai perawat berusaha untuk memaksimalkan dampak positif dan meminimalkan dampak negatifnya dalam penggunaannya terhadap klien. Dengan demikian peningkatan derajat kesehatan masyarakat akan semakin baik.



Unknown
Mailing List Mailing List juga sering diistilahkan sebagai milis, yaitu sebuah alamat email yang digunakan oleh sekelompok pengguna internet untuk melakukan kegiatan tukar menukar informasi. Setiap pesan yang dikirimkan ke alamat sebuah milis, secara otomatis akan diteruskan ke alamat email seluruh anggotanya. Milis umumnya dimanfaatkan sebagai sarana diskusi atau pertukaran informasi diantara para anggotanya. Pengelompokan alamat e-mail. Artinya, apabila suatu surat dikirimkan ke alamat ini, maka secara otomatis sistem akan mengirimkannya kepada alamat-alamat yang telah didaftarkan dalam database mesin tersebut, dengan adanya mailing list ini, apabila satu surat ingin dikirimkan ke beberapa orang, maka cukup dikirimkan ke mailing list. Metode pengiriman email juga dapat diset apakah setiap email yang dikirimkan oleh anggota dapat diterima atau cukup diterima sekaligus (digest).

Pengaturan diskusi melalui mailing list ini dapat diset dalam bentuk moderated atau unmoderated tergantung siapa saja yang boleh berkomentar dan ikut berdiskusi. Pengaturan diskusi dilakukan oleh seorang moderator.

Untuk Cara membuatnya adalah sebagai berikut :
1. Buat account gmail dulu kalau belum punya account gmail, kalau sudah langsung ke step berikutnya
2. Masuk kesini http://groups.google.com, tampilannya seperti ini.
Cara Membuat Mailing List (Milis) dengan gmail
3. create a group dan ikuti step berikutnya.
4. Isilah nama group dengan benar dan otomatis akan menjadi alamat groups kita nantinya. Selanjutnya isi deskripsi dari milis anda dengan maksimal 300 huruf. Jika anda menginginkan milis ini khusus untuk golongan yang berumur sudah dewasa. Terakhir pilih akses level yang anda inginkan, pada contoh disini saya memilih public yang artinya semua orang bisa membaca archives kita dan join ke group tapi hanya member yang bisa buat posting dan melihat member serta hanya managers lah yang bisa membuat halaman baru dan upload file. Jika sudah benar tinggal klik Create my group. Ikuti step berikutnya.
Cara Membuat Mailing List (Milis) dengan gmail
Masukkan kata sandi yang ada dan klik Create my group.
Cara Membuat Mailing List (Milis) dengan gmail
6. Pada langkah ini kita bisa invite member yang kita inginkan. Ada dua mode, pertama Invite member by emailyang artinya member nanti harus join sendiri ke link yang sudah kita kasih secara otomatis dari mesin google. Kedua Add member directly artinya email yang kita masukkan langsung menjadi member (terutama member yang mempunyai email yahoo saya lebih suka cara yang ini). Dalam contoh saya memakai mode kedua. Note: wellcome message jangan terlalu singkat.
Cara Membuat Mailing List (Milis) dengan gmail
7. Selamat sampai sini kita sudah berhasil membuat milis dengan google. Klik visit your new groups.
Cara Membuat Mailing List (Milis) dengan gmail
8. Ini adalah halaman google groups anda,
Cara Membuat Mailing List (Milis) dengan gmail